Senin, 06 April 2015



Instalasi Penerangan 1 Fasa 2 Group

1.      Tujuan
1)     Mahaiswa dapat mengetahui pengawatan instalasi penerangan
2)     Mahasiswa teramil dalam merencanakan dan merealisasikan instalasi penerangan
3)     Mahasiswa mengetahui konsumsi energy yang dibutuhkan dalam instalasi penerangan
4)     Mahasiswa dapat mengukur tahanan isolasi dalam instalasi penerangan

2.      Waktu
Praktikum dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 21/11/2014, jam ke 4-7


3.      Alat dan Bahan
a)      Tang kombinasi                 : 1buah
b)      Obeng (+) dan (-)              : 1 buah
c)      Kabel NYA 2,5 mm          :  Secukupnya
d)     Test Pen                             : 1 buah
e)      Megger                              : 1 buah
f)       Tang ampere                      : 1 buah
g)      Saklar Tunggal                  : 1 buah
h)      Saklar seri                          : 1 buah
i)        Saklar tukar                       : 2 buah
j)        Stop kontak                       : 1 buah
k)      Fitting                               : 4 buah
l)        Lampu                               : 4 buah
m)    Box sekering                     : 1 buah
n)      Kwh meter                        : 1 buah
o)      Pipa PVC                          : Secukupnya
p)      T dos                                 : 4 buah
q)      Cross dos                          : 1 buah
r)       Klem / Sengkang              : Secukupnya
s)       Knie                                  : 3 Buah
t)       Paku sekrup                       : Secukupnya
u)      Elektroda pentanahan       : 1 buah



4.      Dasar Teori
a.       MCB 1 FASA
MCB (Miniature Circuit Breaker) adalah komponen dalam instalasi listrik rumah yang mempunyai peran sangat penting. Komponen ini berfungsi sebagai sistem proteksi dalam instalasi listrik bila terjadi beban lebih dan hubung singkat arus listrik (short circuit ataukorsleting). Dasar pemilihan rating arus MCB yang ingin dipakai di perumahan tentu disesuaikan dengan besarnya langganan daya listrik PLN yang terpasang. Karena PLN sendiri menetapkan besar langganan listrik perumahan sesuai rating arus dari MCB yang diproduksi untuk pasar dalam negeri.

Tabelnya seperti ini:
Rating Arus Miniature Circuit Breaker Daya Listrik PLN
2A
450VA
4A 900VA 6A
1300VA
10A 2200VA 16A
3300VA

MACAM - MACAM MCB
Ada dua type MCB yaitu yang 1 Phase ,2 phase dan 3 Phase
Merek 2 yang beredar ada Meril Gerin,ABB dan lain lain.
Miniature Circuit Breaker (MCB) berfungsi sebagai peralatan pengaman terhadap gangguan hubung singkat dan beban lebih yang mana akan memutuskan secara otomatis apabila melebihi dari arus nominalnya

elemen penting MCB yaitu :
1. Terminal trip (Bimetal)
2. Elektromagnetik trip (coil)
3. Pemadam busur api
4. Mekanisme pemutusan

Sifat dari MCB adalah :
a)      Arus beban dapat diputuskan bila panas yang ditimbulkan melebihi dari panas yang di Izinkan
b)      Arus hubung singkat dapat diputuskan tanpa adanya perlambatan
c)      Setelah dilakukan perbaikan , maka MCB dapat digunakan kembali

Beberapa kegunaan MCB :
a)      Membatasi Penggunaan Listrik
b)      Mematikan listrik apabila terjadi hubungan singkat ( Korslet )
c)      Mengamankan Instalasi Listrik
d)     Membagi rumah menjadi beberapa bagian listrik, sehingga lebih mudah untuk mendeteksi kerusakan instalasi listrik


Keterangan :
1.      Tuas aktuaror operasi On-Off
2.      Mekanisme Actuator 
3.      Kontak penghubung 
4.      Terminal Input-Output
5.      Batang Bimetal 
6.      Plat penahan & penyalur busurapi
7.      Solenoid / Trip Coil
8.      Kisi-kisi pemadam busur api


b.      Sekering
Fuse atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Sekering adalah komponen yang berfungsi sebagai pengaman dalam Rangkaian Elektronika maupun perangkat listrik. Fuse (Sekering) pada dasarnya terdiri dari sebuah kawat halus pendek yang akan meleleh dan terputus jika dialiri oleh Arus Listrik yang berlebihan ataupun terjadinya hubungan arus pendek (short circuit) dalam sebuah peralatan listrik / Elektronika. Dengan putusnya Fuse (sekering) tersebut, Arus listrik yang berlebihan tersebut tidak dapat masuk ke dalam Rangkaian Elektronika sehingga tidak merusak komponen-komponen yang terdapat dalam rangkaian Elektronika yang bersangkutan.
Fuse (Sekering) terdiri dari 2 Terminal dan biasanya dipasang secara Seri dengan Rangkaian Elektronika / Listrik yang akan dilindunginya sehingga apabila Fuse (Sekering) tersebut terputus maka akan terjadi “Open Circuit” yang memutuskan hubungan aliran listrik agar arus listrik tidak dapat mengalir masuk ke dalam Rangkaian yang dilindunginya.
Berikut ini adalah Simbol Fuse (Sekring) dan posisi pemasangan Fuse secara umum:


Bentuk Fuse (Sekering) yang paling sering ditemukan adalah berbentuk tabung (silinder) dan Pisau (Blade Type). Fuse yang berbentuk tabung atau silinder sering ditemukan di peralatan listrik Rumah Tangga sedangkan Fuse yang berbentuk Pisau (blade) lebih sering digunakan di bidang Otomotif (kendaraan bermotor).
Nilai Fuse biasanya tertera pada badan Fuse itu sendiri ataupun diukir pada Terminal Fuse, nilai Fuse diantaranya terdiri dari Arus Listrik (dalam satuan Ampere (A) ataupun miliAmpere (mA) dan Tegangan (dalam satuan Volt (V) ataupun miliVolt (mV).
Dalam Rangkaian Eletronika maupun Listrik, Fuse atau Sekering ini sering dilambangkan dengan huruf “F”.

c.       Saklar
Saklar termasuk bahan jadi yang merupakan alat yang berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik dari sumber tegangan menuju beban. Saklar sangat banyak macam dan jenisnya misalnya: untuk keperluan instalasi penerangan, untuk tegangan tinggi, instalasi tenaga dan banyak lagi jenisnya. Sebagai pengetahuan dasar cukup mengenai beberapa macam yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari: di rumah, sekolah dan tempat-tempat umum lainnya.
Saklar ada yang dipasang di luar tembok dan ada pula yang dipasang did alam. Saklar yang dipasang di dalam tembok harganya lebih mahal, tetapi lebih banyak yang menyukai sebab tampak lebih bersih dindingnya karena pipanya tidak tampak, sehingga tidak mengganggu pemandangan.

Skalar yang digunakan :
1)      Saklar tunggal (lihat gambar 1)Saklar ini tidak lagi memerlukan penjelasan. Ini suatu cara yang termudah untuk menghubungkan/memutuskan suatu hantaran.
2)      Saklar seri/deret (lihat gambar 2)Saklar seri ini gunanya untuk memutuskan dan menghubungkan dua buah kelompok lampu secara bergantian.
Misalnya:
Lampu yang terdapat pada ruangan tamu dan lampu yang terdapat pada taman dapat hidup sendiri-sendiri atau seluruhnya dihidupkan pada waktu bersamaan.
3)      Saklar tukar/hotel (lihat gambar 3)Saklar tukar/hotel ini digunkaan apabila kita menghendaki melayani satu lampu dari dua tempat atau lampu menyala secara berurutan.
Misalnya:
Pada lorong-lorong dalam kamar yang dua pintu dan tangga pada rumah bertingkat, maka kita pakai dua buah saklar tukar.
d.      Stop kontak
Stop kontak merupakan material instalasi listrik yang berfungsi sebagai muara penghubung antara arus listrik dengan peralatan listrik. Di bawah ini adalah gambar stop kontak out bow yang dipasang di luar tebok (tidak ditanam di dalam tembok) dan memiliki beberapa colokan sehingga sering disebut terminal. 
Stop kontak, sebagian mengatakan outlet, merupakan komponen listrik yang berfungsi sebagi muara hubungan antara alat listrik dengan aliran listrik. Agar alat listrik terhubung dengan stop kontak, maka diperlukan kabel dan steker atau colokan yang nantinya akan ditancapkan pada stop kontak.
Berdasarkan bentuk serta fungsinya, stop kontak dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

Stop kontak kecil, merupakan stop kontak dengan dua lubang (kanal) yang berfungsi untuk menyalurkan listrik pada daya rendah ke alat-alat listrik melalui steker yang juga berjenis kecil.
Stop kontak besar, juga nerupakan stop kontak dengan dua kanal AC yang dilengkapi dengan lempeng logam pada sisi atas dan bawah kanal AC yang berfungsi sebagai ground.sakelar jenis ini biasanya digunakan untuk daya yang lebih besar.
Sedangkan berdasarkan tempat pemasangannya. Dikenal dua jenis stop kontak, yaitu:
Stop kontak in bow, merupakan stop kontak yang dipasang didalam tembok.
Stop kontak out bow, yang dipasang diluar tembok atau hanya diletakkan dipermukaan tembok pada saat berfungsi sebagai stop kontak portable.

5.      Gambar Kerja
Gambar pengawatan tunggal
kwh



6.      Langkah Kerja
1)      Sebelum melakukan praktikum terlebih dahulu berdo’a dengan keyakinan masing masing.
2)      Pahami gambar yang akan dipraktikan.
3)      Siapka semua alat dan bahan yang akan digunakan.
4)      Pasang box sekering pada dinding/papan yang digunakan untuk praktikum.
5)      Rangkailah / pasang pipa sesuai dngan gambar/instalasi yang sudah digambar.
6)      Rangkailah dan masukkan kabel fasa dan netral kedalam pipa yang sudah dirangkai sesuai gambar.
7)      Pada saat sambungan kabel dikotak percabangan, sambungkan kabel dengan sambungan pigtail.
Cara penyambungan kabel dengan cara sambungan pigtail:
a.       Kupas kedua ujung kabel ± 10mm.
b.      Letakkan kedua ujug kabel dalam posisi silang.
c.       Putar kedua ujung kabel dengan menggunakan tang kombinasi agar mendapatkan sambungan yang sempurna.
d.      Potong dan rapikan ujung puntiran kabel dengan menggunakan tang potong
e.       Sambungan pigtail dililitkan/dilapisi dengan benang wol.
f.       Setelah dilapisi benang wol, sambungan pigtail ditutupi dengan lasdop agar sambungan tidak terkena air atau sejenisnya.
8)      Kemudian, pasang saklar tunggal, saklar ganda dan saklar tukar sesuai dengan gambar.
9)      Sambungkan kabel fasa dan netral pada fitting lampu yang telah dipasang.
10)  Setelah semuanya selesai, rapikan alat dan sisa bahan yang tidak digunakan.
11)  Beri tegangan pada sekering, dan siap dicoba/dicek pada kondisi saklar dan lampu yang terpasang di fitting.
12)  Laporkan hasil praktek ke dosen pembimbing.

7.      Analisis Data
1)      Pada saat saklar seri berada pada posisi aktif (ON) semua maka lampu A dan lampu B akan menyala.
2)      Pada saat saklar seri berada pada posisi tidak aktif (OFF) semua maka lampu A dan lampu B akan padam.
3)      Pada saat saaklar tunggal berada pada posisi aktif (ON) maka lampu C akan menyala.
4)      Pada saat saklar tukar 1 pada poosisi aktif (ON) maka lampu A akan menyala, sedangkan untuk memadamkannya dengan saklar tukar 2 pada posisi tidak aktif (OFF).
5)      Pengukuran tahanan isolasi menggunakan megger:
NO
Kabel
Nilai
a.
Fasa + Netral
MΩ
b.
Fasa + Ground
MΩ
c.
Netral + Ground
MΩ
Dari data di atas dapat diketahui bahwa tahanan pentanahan cukup bagus karena dari data hasil diatas dapat dianalisis sebagai berikut:
Tegangan yang digunakan: 220 V
·         220 V . 1000 = 220.000
                  Untuk No (a) tahanan isolasinya 500MΩ = 500 . 106
Nilai tahanan isolasi diatas melebihi nilai batas tahanan pertanahan minimum yaitu 220.000

8.      Kesimpulan
a)      Pada pemasangan KWH meter harap di perhatikan kabel input dan output nya.
b)      Semakin banyak beban maka semakin cepat putaran piringan angka meter pada KWH meter, dan sebaliknya jika semakin sedikit beban atau daya maka semakin pelan putaran piringan angka meter.
c)      Semakin besar beban atau daya yang digunakan, maka arusnya semakin besar.
d)     Penggunaan saklar tukar adalah untuk memudahkan menyalakan dan memadamkan lampu dari tempat yang berbeda.




DAFTAR PUSTAKA

0 komentar :

Posting Komentar