Instalasi Penerangan 1
Fasa 2 Group
1. Tujuan
1)
Mahaiswa dapat
mengetahui pengawatan instalasi penerangan
2)
Mahasiswa teramil dalam
merencanakan dan merealisasikan instalasi penerangan
3)
Mahasiswa mengetahui
konsumsi energy yang dibutuhkan dalam instalasi penerangan
4)
Mahasiswa dapat
mengukur tahanan isolasi dalam instalasi penerangan
2. Waktu
Praktikum dilaksanakan
pada hari Jum’at tanggal 21/11/2014, jam ke 4-7
3. Alat
dan Bahan
a) Tang
kombinasi : 1buah
b) Obeng
(+) dan (-) : 1 buah
c) Kabel
NYA 2,5 mm : Secukupnya
d) Test
Pen : 1 buah
e) Megger : 1 buah
f) Tang
ampere : 1 buah
g) Saklar
Tunggal : 1 buah
h) Saklar
seri : 1 buah
i)
Saklar tukar : 2 buah
j)
Stop kontak : 1 buah
k) Fitting : 4 buah
l)
Lampu : 4 buah
m) Box
sekering : 1 buah
n) Kwh
meter :
1 buah
o) Pipa
PVC : Secukupnya
p) T
dos : 4
buah
q) Cross
dos : 1 buah
r) Klem
/ Sengkang : Secukupnya
s) Knie : 3 Buah
t) Paku
sekrup : Secukupnya
u) Elektroda
pentanahan : 1 buah
4. Dasar
Teori
a.
MCB 1 FASA
MCB (Miniature
Circuit Breaker) adalah komponen dalam instalasi listrik rumah yang
mempunyai peran sangat penting. Komponen ini berfungsi sebagai sistem proteksi
dalam instalasi listrik bila terjadi beban lebih dan hubung singkat arus
listrik (short circuit ataukorsleting). Dasar
pemilihan rating arus MCB yang ingin dipakai di perumahan
tentu disesuaikan dengan besarnya langganan daya listrik PLN yang terpasang.
Karena PLN sendiri menetapkan besar langganan listrik perumahan sesuai rating arus
dari MCB yang diproduksi untuk pasar dalam negeri.
Tabelnya
seperti ini:
Rating Arus Miniature Circuit Breaker Daya Listrik PLN
2A
450VA
4A 900VA 6A
1300VA
10A 2200VA 16A
3300VA
Rating Arus Miniature Circuit Breaker Daya Listrik PLN
2A
450VA
4A 900VA 6A
1300VA
10A 2200VA 16A
3300VA
MACAM - MACAM MCB
Ada dua
type MCB yaitu yang 1 Phase ,2 phase dan 3 Phase
Merek 2 yang beredar ada Meril Gerin,ABB dan lain lain.
Miniature Circuit Breaker (MCB) berfungsi sebagai peralatan pengaman terhadap gangguan hubung singkat dan beban lebih yang mana akan memutuskan secara otomatis apabila melebihi dari arus nominalnya
Merek 2 yang beredar ada Meril Gerin,ABB dan lain lain.
Miniature Circuit Breaker (MCB) berfungsi sebagai peralatan pengaman terhadap gangguan hubung singkat dan beban lebih yang mana akan memutuskan secara otomatis apabila melebihi dari arus nominalnya
elemen
penting MCB yaitu :
1. Terminal trip (Bimetal)
2. Elektromagnetik trip (coil)
3. Pemadam busur api
4. Mekanisme pemutusan
1. Terminal trip (Bimetal)
2. Elektromagnetik trip (coil)
3. Pemadam busur api
4. Mekanisme pemutusan
Sifat dari
MCB adalah :
a) Arus beban
dapat diputuskan bila panas yang ditimbulkan melebihi dari panas yang di
Izinkan
b) Arus
hubung singkat dapat diputuskan tanpa adanya perlambatan
c) Setelah
dilakukan perbaikan , maka MCB dapat digunakan kembali
Beberapa
kegunaan MCB :
a)
Membatasi Penggunaan Listrik
b)
Mematikan listrik apabila terjadi hubungan singkat (
Korslet )
c)
Mengamankan Instalasi Listrik
d)
Membagi rumah menjadi beberapa bagian listrik,
sehingga lebih mudah untuk mendeteksi kerusakan instalasi listrik
Keterangan :
1. Tuas
aktuaror operasi On-Off
2. Mekanisme
Actuator
3. Kontak
penghubung
4. Terminal
Input-Output
5. Batang
Bimetal
6. Plat
penahan & penyalur busurapi
7. Solenoid /
Trip Coil
8. Kisi-kisi
pemadam busur api
b.
Sekering
Fuse
atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Sekering adalah komponen yang
berfungsi sebagai pengaman dalam Rangkaian Elektronika maupun perangkat
listrik. Fuse (Sekering) pada dasarnya terdiri dari sebuah kawat halus pendek
yang akan meleleh dan terputus jika dialiri oleh Arus Listrik yang berlebihan
ataupun terjadinya hubungan arus pendek (short circuit) dalam sebuah peralatan
listrik / Elektronika. Dengan putusnya Fuse (sekering) tersebut, Arus listrik
yang berlebihan tersebut tidak dapat masuk ke dalam Rangkaian Elektronika
sehingga tidak merusak komponen-komponen yang
terdapat dalam rangkaian Elektronika yang bersangkutan.
Fuse
(Sekering) terdiri dari 2 Terminal dan biasanya dipasang secara Seri dengan
Rangkaian Elektronika / Listrik yang akan dilindunginya sehingga apabila Fuse
(Sekering) tersebut terputus maka akan terjadi “Open Circuit” yang memutuskan
hubungan aliran listrik agar arus listrik tidak dapat mengalir masuk ke dalam
Rangkaian yang dilindunginya.
Berikut
ini adalah Simbol Fuse (Sekring) dan posisi pemasangan Fuse secara umum:
Bentuk Fuse (Sekering) yang paling
sering ditemukan adalah berbentuk tabung (silinder) dan Pisau (Blade Type).
Fuse yang berbentuk tabung atau silinder sering ditemukan di peralatan
listrik Rumah Tangga sedangkan Fuse yang berbentuk Pisau (blade) lebih
sering digunakan di bidang Otomotif (kendaraan bermotor).
Nilai Fuse biasanya tertera pada
badan Fuse itu sendiri ataupun diukir pada Terminal Fuse, nilai Fuse
diantaranya terdiri dari Arus Listrik (dalam satuan Ampere (A) ataupun
miliAmpere (mA) dan Tegangan (dalam satuan Volt (V) ataupun miliVolt (mV).
Dalam Rangkaian Eletronika maupun
Listrik, Fuse atau Sekering ini sering dilambangkan dengan huruf “F”.
c.
Saklar
Saklar termasuk bahan jadi yang
merupakan alat yang berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik
dari sumber tegangan menuju beban. Saklar sangat banyak macam dan jenisnya
misalnya: untuk keperluan instalasi penerangan, untuk tegangan tinggi,
instalasi tenaga dan banyak lagi jenisnya. Sebagai pengetahuan dasar cukup
mengenai beberapa macam yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari: di rumah,
sekolah dan tempat-tempat umum lainnya.
Saklar ada yang dipasang di luar tembok
dan ada pula yang dipasang did alam. Saklar yang dipasang di dalam tembok harganya
lebih mahal, tetapi lebih banyak yang menyukai sebab tampak lebih bersih
dindingnya karena pipanya tidak tampak, sehingga tidak mengganggu pemandangan.
Skalar
yang digunakan :
1) Saklar
tunggal (lihat gambar 1)Saklar ini tidak lagi memerlukan penjelasan. Ini suatu
cara yang termudah untuk menghubungkan/memutuskan suatu hantaran.
2) Saklar
seri/deret (lihat gambar 2)Saklar seri ini gunanya untuk memutuskan dan
menghubungkan dua buah kelompok lampu secara bergantian.
Misalnya:
Lampu yang terdapat pada ruangan tamu dan lampu yang terdapat pada taman dapat hidup sendiri-sendiri atau seluruhnya dihidupkan pada waktu bersamaan.
Misalnya:
Lampu yang terdapat pada ruangan tamu dan lampu yang terdapat pada taman dapat hidup sendiri-sendiri atau seluruhnya dihidupkan pada waktu bersamaan.
3) Saklar
tukar/hotel (lihat gambar 3)Saklar tukar/hotel ini digunkaan apabila kita
menghendaki melayani satu lampu dari dua tempat atau lampu menyala secara
berurutan.
Misalnya:
Pada lorong-lorong dalam kamar yang dua pintu dan tangga pada rumah bertingkat, maka kita pakai dua buah saklar tukar.
Misalnya:
Pada lorong-lorong dalam kamar yang dua pintu dan tangga pada rumah bertingkat, maka kita pakai dua buah saklar tukar.
d. Stop
kontak
Stop kontak
merupakan material instalasi listrik yang berfungsi sebagai muara penghubung
antara arus listrik dengan peralatan listrik. Di bawah ini adalah gambar stop
kontak out bow yang dipasang di luar tebok (tidak ditanam di dalam tembok) dan
memiliki beberapa colokan sehingga sering disebut terminal.
Stop kontak,
sebagian mengatakan outlet, merupakan komponen listrik yang berfungsi sebagi
muara hubungan antara alat listrik dengan aliran listrik. Agar alat listrik
terhubung dengan stop kontak, maka diperlukan kabel dan steker atau colokan
yang nantinya akan ditancapkan pada stop kontak.
Berdasarkan bentuk
serta fungsinya, stop kontak dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
- Stop kontak kecil, merupakan stop kontak dengan dua lubang (kanal) yang berfungsi untuk menyalurkan listrik pada daya rendah ke alat-alat listrik melalui steker yang juga berjenis kecil.
- Stop kontak besar, juga nerupakan stop kontak dengan dua kanal AC yang dilengkapi dengan lempeng logam pada sisi atas dan bawah kanal AC yang berfungsi sebagai ground.sakelar jenis ini biasanya digunakan untuk daya yang lebih besar.
Sedangkan
berdasarkan tempat pemasangannya. Dikenal dua jenis stop kontak, yaitu:
- Stop kontak in bow, merupakan stop kontak yang dipasang didalam tembok.
- Stop kontak out bow, yang dipasang diluar tembok atau hanya diletakkan dipermukaan tembok pada saat berfungsi sebagai stop kontak portable.
- Stop kontak in bow, merupakan stop kontak yang dipasang didalam tembok.
- Stop kontak out bow, yang dipasang diluar tembok atau hanya diletakkan dipermukaan tembok pada saat berfungsi sebagai stop kontak portable.
5. Gambar
Kerja
Gambar
pengawatan tunggal
kwh
|
6. Langkah
Kerja
1) Sebelum
melakukan praktikum terlebih dahulu berdo’a dengan keyakinan masing masing.
2) Pahami
gambar yang akan dipraktikan.
3) Siapka
semua alat dan bahan yang akan digunakan.
4) Pasang
box sekering pada dinding/papan yang digunakan untuk praktikum.
5) Rangkailah
/ pasang pipa sesuai dngan gambar/instalasi yang sudah digambar.
6) Rangkailah
dan masukkan kabel fasa dan netral kedalam pipa yang sudah dirangkai sesuai
gambar.
7) Pada
saat sambungan kabel dikotak percabangan, sambungkan kabel dengan sambungan
pigtail.
Cara penyambungan kabel dengan cara sambungan
pigtail:
a. Kupas
kedua ujung kabel ± 10mm.
b. Letakkan
kedua ujug kabel dalam posisi silang.
c. Putar
kedua ujung kabel dengan menggunakan tang kombinasi agar mendapatkan sambungan
yang sempurna.
d. Potong
dan rapikan ujung puntiran kabel dengan menggunakan tang potong
e. Sambungan
pigtail dililitkan/dilapisi dengan benang wol.
f. Setelah
dilapisi benang wol, sambungan pigtail ditutupi dengan lasdop agar sambungan tidak
terkena air atau sejenisnya.
8) Kemudian,
pasang saklar tunggal, saklar ganda dan saklar tukar sesuai dengan gambar.
9) Sambungkan
kabel fasa dan netral pada fitting lampu yang telah dipasang.
10) Setelah
semuanya selesai, rapikan alat dan sisa bahan yang tidak digunakan.
11) Beri
tegangan pada sekering, dan siap dicoba/dicek pada kondisi saklar dan lampu
yang terpasang di fitting.
12) Laporkan
hasil praktek ke dosen pembimbing.
7.
Analisis
Data
1) Pada
saat saklar seri berada pada posisi aktif (ON) semua maka lampu A dan lampu B
akan menyala.
2) Pada
saat saklar seri berada pada posisi tidak aktif (OFF) semua maka lampu A dan
lampu B akan padam.
3) Pada
saat saaklar tunggal berada pada posisi aktif (ON) maka lampu C akan menyala.
4) Pada
saat saklar tukar 1 pada poosisi aktif (ON) maka lampu A akan menyala,
sedangkan untuk memadamkannya dengan saklar tukar 2 pada posisi tidak aktif
(OFF).
5) Pengukuran
tahanan isolasi menggunakan megger:
NO
|
Kabel
|
Nilai
|
a.
|
Fasa
+ Netral
|
MΩ
|
b.
|
Fasa
+ Ground
|
MΩ
|
c.
|
Netral
+ Ground
|
MΩ
|
Dari
data di atas dapat diketahui bahwa tahanan pentanahan cukup bagus karena dari
data hasil diatas dapat dianalisis sebagai berikut:
Tegangan
yang digunakan: 220 V
·
220 V . 1000 = 220.000
Untuk
No (a) tahanan isolasinya 500MΩ = 500 . 106
Nilai
tahanan isolasi diatas melebihi nilai batas tahanan pertanahan minimum yaitu
220.000
8.
Kesimpulan
a) Pada
pemasangan KWH meter harap di perhatikan kabel input dan output nya.
b) Semakin
banyak beban maka semakin cepat putaran piringan angka meter pada KWH meter,
dan sebaliknya jika semakin sedikit beban atau daya maka semakin pelan putaran
piringan angka meter.
c) Semakin
besar beban atau daya yang digunakan, maka arusnya semakin besar.
d) Penggunaan
saklar tukar adalah untuk memudahkan menyalakan dan memadamkan lampu dari tempat
yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
0 komentar :
Posting Komentar